TRANSFORMASI MENUJU UNIVERSITAS: STIEMA RAYAKAN DIES NATALIS KE-39 DENGAN PERESMIAN GEDUNG BARU

SEMARANG – SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI SEMARANG (STIEMA) mengambil langkah besar dalam transformasi pendidikan tinggi dengan meresmikan Gedung Kampus II yang berlokasi di Jl. Koesbiyono Tjondrowibowo, Gunungpati, Semarang. Peresmian ini bertepatan dengan peringatan Dies Natalis ke-39 STIEMA dan menjadi tonggak penting menuju target besar: transformasi menjadi universitas.

 

Ketua Pengurus Harian Yayasan Pendidikan Koperasi (YAPENKOP), Dr. Wanuri, S.E., M.M., menyampaikan bahwa STIEMA tengah bersiap untuk divisitasi oleh pemerintah dalam waktu dekat—yakni Agustus 2025. Tak hanya itu, STIEMA juga telah mengajukan pembukaan tiga program studi baru yang relevan dengan kebutuhan zaman: Informatika, Sains Data, dan Teknik Industri. Langkah ini merupakan bentuk komitmen STIEMA dalam menjawab tantangan digitalisasi dan mempersiapkan generasi muda menghadapi era Indonesia Emas 2045. “Teknologi bukan lagi pilihan, melainkan keniscayaan. Kampus harus ikut berubah. Kami ingin STIEMA jadi pelopor kampus yang agile dan relevan dengan perkembangan zaman,” ungkap Dr. Wanuri.

 

Gedung baru STIEMA diresmikan langsung oleh Direktur Kelembagaan Dirjen Dikti, Prof. Dr. Muhammad Najib, S.T.P., M.M., yang turut memberikan dorongan agar STIEMA segera bertransformasi menjadi universitas. Ia menekankan pentingnya peran perguruan tinggi dalam mencetak sumber daya manusia unggul, terlebih dengan data yang menunjukkan bahwa hanya 32% generasi muda Indonesia yang saat ini menempuh pendidikan tinggi—angka yang masih tertinggal dibanding negara tetangga. “STIEMA memiliki potensi besar. Sinergi antara yayasan dan kampus sangat penting untuk mempercepat proses transformasi ini. Dengan fasilitas baru yang representatif, sudah saatnya STIEMA naik kelas dan menghasilkan lulusan yang siap bersaing di dunia usaha dan industri,” ujarnya.

 

Hadir dalam peresmian, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Dr. Bambang Pramusinto, S.H., S.I.P., M.Si., mewakili Wali Kota Semarang, memberikan apresiasi atas pencapaian STIEMA. Ia menyampaikan bahwa keberadaan kampus baru ini bukan hanya simbol kemajuan fisik, tetapi juga refleksi visi besar STIEMA dalam mencetak generasi profesional dan berdaya saing global.

 

Dukungan juga datang dari Pemprov Jateng, melalui Kepala Bidang Pendidikan Khusus Disdikbud, Sunarto, S.Pd., M.Pd., yang menekankan pentingnya peran kampus sebagai jembatan antara pemikiran kritis dan solusi nyata untuk masyarakat.

Ketua PMB STIEMA, Dr. Rokhmad Budiyono, S.E., M.M., menyampaikan bahwa STIEMA saat ini masih membuka pendaftaran mahasiswa baru untuk jenjang S1, Magister Manajemen (MM), dan jalur RPL (Rekognisi Pembelajaran Lampau), memberi kesempatan luas bagi siapa saja yang ingin mengembangkan diri di tengah era disrupsi.

 

Selain peresmian, acara juga dirangkai dengan seminar nasional bertajuk “Penguatan Kelembagaan Perguruan Tinggi Menghadapi Digitalisasi dan Pembangunan Nasional Mendukung Asta Cita” yang menghadirkan dua narasumber kredibel: Prof. Dr. Muhammad Najib dan akademisi Titi Agustina, S.E., CMT, CPHRM. Seminar ini menjadi ruang diskusi terbuka tentang arah pengembangan pendidikan tinggi Indonesia di tengah pesatnya perubahan global.

 

Turut hadir dalam acara ini Ketua Pembina YAPENKOP, Dr. H. M. Ali Warsono, S.H., M.Hum., para dosen, karyawan, mahasiswa STIEMA, dan tamu undangan lainnya. Dengan peresmian gedung baru dan semangat perubahan menuju universitas, STIEMA membuktikan bahwa kampus bukan hanya tempat belajar, tetapi juga ruang lahirnya perubahan besar. Dari Semarang untuk Indonesia, STIEMA siap melaju lebih cepat, lebih berdampak.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Facebook
Translate »